[Book Review] Pardon My French!: Sebuah buku tentang keluar dari "Comfort Zone"

 

Review Buku
“Pardon My French”


Judul Review            : Keluar dari Zona Nyaman

Penulis                      : Cathy Hapka

Penerjemah               : Lulu Wijaya

Penerbit                     : PT Wortel Books Publishing

Tahun terbit                : Mei 2011

Tebal buku                : 348 halaman

Harga buku               : Rp. 49.900,-

ISBN                           : 978-979-1349-46-8

Pendahuluan :

            Cathy Hapka telah menulis lebih dari seratus buku baik itu buku untuk anak-anak ataupun buku untuk anak remaja. Dia sering berkeliling dunia dan sudah mengunjungi kira-kira sepuluh negara di Eropa (termasuk Prancis), juga Australia, New Zealand, Fiji, beberapa pukau di Karibia, beberapa bagian Kanada dan Meksiko, dan sebagian besar Amerika Serikat. Hal-hal yang paling ia sukai tentang Paris adalah museum-museum, arsitektur, dan crepe. Di rumahnya, di sebuah tanah peternakan kecil di Chester Country, Pesylvania, dia suka membaca dan menulis. Selain itu, dia juga suka segala jenis hewan, berkuda, segala jenis hewan, berkebun dan musik.

            Buku karangannya yaitu Pardon My French ini  mengajak pembaca untuk merenung, terutama jika berada di posisi yang sama dengan tokoh utamanya; di mana tokoh utama ini akhirnya menemukan zona nyaman dan sangat menolak untuk keluar dari zona nyaman tersebut, bahkan sampai membela habis-habisan pula orang-orang yang terlibat di dalam kehidupan zona nyamannya dan menganggap semua sudah perfect tanpa ada yang harus diubah lagi dalam kehidupannya.

            Padahal kehidupan yang dia anggap perfect ternyata memiliki banyak sekali kekurangan, serta sangat berpotensi membuat dia menjadi hancur di kemudian hari jika memaksa untuk tetap berada di dalam zona yang dia anggap nyaman tersebut, tokoh utama harus mampu berpikir lebih dewasa dan mengambil keputusan dengan bijak dan menghasilkan sisi-sisi positif yang membangun dirinya untuk menjadi lebih baik lagi.

            Nilai-nilai seperti itulah yang seharusnya tidak pernah dihilangkan dari bacaan remaja karena masa remaja merupakan masa di mana seseorang sudah mulai memiliki segala tuntutan hidup dari lingkungan sekitarnya yang mau tidak mau harus dia hadapi. Sehingga, sudah sepatutnya pula remaja mendapatkan contoh-contoh problem solving yang baik dari buku-buku bacaannya.

Sinopsis :    

            Nicole Larson terpaksa menuruti keinginan orangtuanya untuk mengikuti program Student Across Seven Seas (SASS), dimana ia akan tinggal di Paris selama satu semester untuk belajar kebudayaan Prancis., sedangkan apa yang diinginkan Nicole hanyalah tetap sekolah di SMU Peabody bersama ketiga sahabatnya, Patrice, Zara, dan Annie, serta pacarnya, Nate. Ia bahkan tidak bisa bahasa Prancis sama sekali.

            Tapi mau bagaimana lagi? Ia harus tetap ke Croissantland –julukan temannya untuk Prancis- dan belajar beberapa bulan di sana. Awalnya Nic sangat khawatir dan gugup. Ia juga terus menerus kangen rumah. Untunglah di sekolah ia berkenalan dengan Annike, gadis Swedia yang cantik dan baik hati, serta Ada, gadis Australia yang sedikit ceroboh tapi menyenangkan. Nic sendiri tinggal di keluarga asuh asal Amerika, Mr. dan Mrs. Smith, beserta empat anak mereka yang masih kecil-kecil dan pengasuh anak yang ganteng bernama Luc.

            Karena Luc yang ganteng dan kerap kali menggodanya- masalah Nicole bukan hanya tidak betah di Paris. Tapi juga hubungannya dengan Nate yang menjadi sulit karena tinggal berjauhan. Ditambah dengan laporan sahabat-sahabatnya kalau Nate dekat dengan gadis lain di sekolah mereka. Nicole berusaha percaya pada Nate, namun di sisi lain, ia juga merasa bersalah karena akrab dengan Luc. Jadi begitulah, Nicole berjuang menghadapi hari-harinya di Paris, dan tanpa disangka, menemukan banyak pengalaman yang mengubah pandangannya terhadap hidup dan mimpi-mimpinya.

Kelebihan Buku :

            Cover bukunya tidak terlalu terkesan “ramai” dan menarik. Selain itu, novel ini banyak mengandung nilai-nilai positif dan pelajaran hidup sehingga sangat bagus menjadi bacaan remaja. Meskipun termasuk buku terjemahan, bahasa yang digunakan mudah dipahami dan enak dibaca. Isi novel ini banyak memberi pengetahuan tentang tempat-tempat bersejarah di Prancis.

             Banyak kosa kata baru yang dapat saya pelajari dari novel ini. Jadi, pengetahuan pembaca akan bertambah. Alur novel ini mudah untuk dimengerti.Lalu,di dalam novel ini, penulis mampu mendeskripsikan tempat yang diceritakan dengan detail, sehingga kita dapat berimajinasi dengan pikiran kita.

Kekurangan Buku :

            Ada kosa kata yang diterjemahkan kurang pas dengan kalimatnya. Disamping itu, bagian klimaksnya kurang menonjol. Lalu, akhir cerita yang disajikan kurang jelas.

Kesimpulan :

            Inilah novel Indonesia yang harus dibaca oleh para remaja. Buku ini tidak hanya mengandung banyak pengetahuan tetapi, buku ini juga mengandung unsur romance-nya anak remaja yang tidak begitu menonjol. Yang paling penting, banyak amanat yang dapat diambil dari buku ini seperti cara menyelesaikan masalah yaitu keluar dari zona  nyaman. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar